Badan Pengawas Atom PBB mengkritik Jepang yang dianggap gagal dalam melaksanakan konvensi keselamatan nuklir, saat menghadapi keadaan darurat nuklir pascagempa.
Sebuah laporan yang akan dipublikasikan Senin pada konferensi tingkat menteri tentang keamanan nuklir, menyebutkan seharusnya Tokyo mengikuti garis pedoman yang ditetapkan konvensi, setelah PLTN di Fukushima lumpuh akibat gempa dan tsunami.
Konvensi ini menetapkan aturan-aturan kerja sama antara Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan negarra-negara yang mungkin membutuhkan bantuan di bidang keamanan dan komunikasi. Dalan laporan itu juga disebutkan Jepang tiak mengikuti panduan mengenai langkah-langkah keamanan bertingkat apabila terdapat ancaman dari luar.
Badan pengawas itu juga menilai pemerintah Jepang gagal melaksanakan langkah-langkah antitsunami yang diperketat sejak 2002. Sebelumnya IAEA pada awal bulan lalu mengatakan Jepang telah meremehkan bahaya yang ditimbulkan tsunami pada PLTN, namun memuji langkah Tokyo dalam mengantisipasi bencana tsunami 11 Maret lalu.
Laporan akhir para pakar keamanan nuklir ini akan dibagikan kepada 151 anggota IAEA, pada konferensi tingkat menteri yang dimulai Senin (20/6) di Wina, Austria. (Ant/OL-10)
Sebuah laporan yang akan dipublikasikan Senin pada konferensi tingkat menteri tentang keamanan nuklir, menyebutkan seharusnya Tokyo mengikuti garis pedoman yang ditetapkan konvensi, setelah PLTN di Fukushima lumpuh akibat gempa dan tsunami.
Konvensi ini menetapkan aturan-aturan kerja sama antara Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan negarra-negara yang mungkin membutuhkan bantuan di bidang keamanan dan komunikasi. Dalan laporan itu juga disebutkan Jepang tiak mengikuti panduan mengenai langkah-langkah keamanan bertingkat apabila terdapat ancaman dari luar.
Badan pengawas itu juga menilai pemerintah Jepang gagal melaksanakan langkah-langkah antitsunami yang diperketat sejak 2002. Sebelumnya IAEA pada awal bulan lalu mengatakan Jepang telah meremehkan bahaya yang ditimbulkan tsunami pada PLTN, namun memuji langkah Tokyo dalam mengantisipasi bencana tsunami 11 Maret lalu.
Laporan akhir para pakar keamanan nuklir ini akan dibagikan kepada 151 anggota IAEA, pada konferensi tingkat menteri yang dimulai Senin (20/6) di Wina, Austria. (Ant/OL-10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar