Blog untuk masyarakat lumajang, yang menampilkan berbagai budaya kota lumajang dan informasi - informasi terbaru yang lebih bermanfaat.

Minggu, 12 Februari 2012

Buku Teks Digital, Era Baru Pendidikan Masa Depan


Buku digital dari SONY
Gebrakan besar dibuat Korea Selatan (Korsel). Salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia itu bertujuan mendigitalkan seluruh kurikulum sekolah. Pada 2015, Korsel ingin memberikan seluruh bahan kurikulum dalam bentuk digital melalui komputer.

Berbagai informasi dan pelajaran sekolah yang semula diberikan dalam buku-buku teks kertas akan disajikan di layar digital. ”Kementerian kami menyiapkan strategi promosi untuk ‘Pendidikan Smart’ yang fokus pada pembelajaran dan pengajaran,”tutur Menteri Pendidikan,Sains, dan Teknologi Korsel Ju-Ho Lee kepada BBC. Proyek yang diluncurkan selama musim panas itu akan menggunakan jaringan nirkabel di semua sekolah sehingga pelajar dapat belajar di mana pun dan kapan pun. 


Sistem pendidikan informasi itu akan melibatkan sejumlah peralatan,termasuk komputer, laptop,tablet,dan TV yang terhubung internet. Menurut Ju-Ho Lee, pemerintah akan membuka pasar konten berisi berbagai materi pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan.”Pendidikan Smart akan mengubah bagaimana kita menggunakan buku-buku teks,”paparnya. 

”Perpindahan dari buku teks kertas menjadi buku teks digital akan membuat pelajar tidak lagi membawa tas ransel yang berat dan mengeksplorasi dunia di luar ruang kelas.” Sejumlah benefit yang juga dirasakan ialah semakin banyaknya pilihan pelajaran bagi pelajar di daerah pedesaan yang sebelumnya kekurangan guru-guru khusus. 

Selain itu,sistem pendidikan digital juga memudahkan para siswa belajar dari rumah. Para remaja Korsel saat ini tampaknya sudah menerima teknologi pendidikan semacam itu.Karena itu tidak terlalu sulit jika pemerintah memang mencanangkan revolusi dalam sistem pendidikan mereka. 

Teknologi digital memungkinkan buku-buku teks
yang tebal bisa diakses secara digital
melalui komputer tablet seperti ini
Organisasi untuk Koordinasi dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam laporan internasional menyatakan bahwa remaja berusia 15 tahun di Korsel sudah sangat kompeten menggunakan teknologi digital.Laporan ini dibuat berdasarkan survei di 16 negara maju.Menurut OECD, remaja Korsel sangat bagus dalam mengevaluasi dan memperkirakan kredibilitas informasi di internet. 

UNESCO juga memiliki laporan bahwa Korsel hati-hati dalam mengontrol penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. Pemerintah Korsel telah memahami pentingnya memiliki standar resmi sehingga sistem yang baru dapat bersinergi dan kualitas pendidikan dapat terjamin. 

Amerika Serikat (AS) yang saat ini memperingatkan menurunnya kualitas pendidikan internasional juga meningkatkan sumber daya untuk beralih ke pembelajaran digital.Tapi langkah tersebut harus tetap mempertimbangkan kurangnya dukungan bersama di masa lalu. Studi yang dilakukan Departemen Riset Pendidikan di Universitas Lancaster menemukan bahwa teknologi digital di ruang kelas mungkin membantu mendorong siswa dalam pembelajaran mereka dan dapat menghemat uang sekolah.


Tahun ajaran ini, sistem sekolah negeri di Fairfax County telah bergeser dari buku kertas ke buku elektronik untuk studi sosial di SMP dan SMA. Wakil Inspektur sistem ini, Petrus Noonan, mengatakan perubahan itu dilakukan setelah buku-buku digital digunakan di 15 sekolah tahun lalu. Noonan merujuk pada manfaat buku elektronik, seperti kemampuan untuk memperbarui isi buku.

Keren dan unik ... !!!!!!
Guru sejarah Luke Rosa menarik keranjang beroda yang penuh dengan laptop ke sebuah kelas di SMA Falls Church di Virginia. Ia mengatakan, "Dunia terus berubah. Buku-buku teks online bisa berubah sejalan dengan peristiwa yang terjadi."

Ada keuntungan finansial yang signifikan juga.

"Biasanya di daerah ini perlu 50 sampai 70 dolar untuk membeli sebuah buku bagi setiap siswa, yang berarti mencapai sekitar delapan juta dolar untuk semua siswa kami di Fairfax County. Sedangkan kami membeli semua buku pelajaran online untuk siswa kami kurang dari enam juta dolar," paparnya lebih lanjut.

Para siswa menanggapinya dengan beragam, tetapi sebagian besar, termasuk Melanie Reuter, menyukainya.  Ia mengatakan, "Saya tidak perlu membawa buku kemana-mana, jadi itu hal yang bagus."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar