Masyarakat Indonesia yang sekarang penuh dengan perkembangan teknologi sudah menjadi bangsa Fecebook, merujuk salah laman jejaring sosial terkemuka dunia. Begitulah kata dosen Universitas Manchester, Inggris, Dr Yanuar Nugroho di Sleman, Yogyakarta, Jumat (20/5).
Menurut dia, jumlah ini setara dengan jumlah penduduk Kanada sehingga dari data tersebut menunjukkan Indonesia adalah bangsa Facebook, bangsa yang paling suka main game dan bangsa tercerewet di dunia. Ia juga mengungkapkan saat ini jumlah penggunan Twitter, jejaring sosial dunia lainya di Indonesia mencapai enam juta dan ini setara dengan jumlah penduduk Singapura. "Salah satu yang harus kita bayar dari perkembangan teknologi informasi adalah semakin dangkalnya proses berpikir," katanya.
Mark Zuckerberg |
Keleluasaan fasilitas yang ditawarkan teknologi modern saat ini justru mencerabut hakikat ilmu itu sendiri. Tidaklah heran, kata dia, jika plagiarisme dan budaya instan makin marak dan menjadi gaya hidup. Padahal, menurutnya, jika ditelusuri lebih dalam, teknologi bukan sekadar alat atau benda, tetapi mencakup kesatuan cara berpikir, cara budaya, cara berperilaku, cara merasa, bahkan cara bersosialisasi.
"Celakanya bangsa Indonesia hanya mengimpor teknologi sebagai alat sehingga tercerabut dari tempat berpijak dan melahirkan absurditas," katanya. Yanuar Nugroho menawarkan upaya untuk menanamkan kembali (re-embedding) teknologi ke dalam dimensi sosial.
Yanuar Nugroho adalah ilmuwan dan peneliti inovasi dari Universitas Manchester, Inggris, penerima "Hallsworth Fellowship" Bidang Politik Ekonomi. Hallsworth Fellowship adalah hibah paling bergengsi bagi ilmuwan di Eropa. Yanuar adalah orang Asia pertama yang menerima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar