Fenomena alam berupa "Halo Matahari" kembali muncul untuk keempat kalinya di langit Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (23/6), sekitar pukul 13.30 WIB, setelah yang terakhir pada 13 April 2011.
"Kejadian pertama pada 21 Oktober 2010, kedua pada 24 November 2010, kejadian ketiga pada 13 April 2011. Ini Halo Matahari yang keempat terjadi di langit Kota Padang," kata Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar Ade Edwar di Padang. Fenomena alam itu sebagai hal biasa, berupa cahaya mengelilingi matahari yang merupakan hasil pembelokan cahaya matahari oleh partikel uap air di atmosfer.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan fenomena alam itu karena merupakan peristiwa biasa dan sudah sering terjadi di Padang. Tidak ada kaitan Halo Matahari dengan prediksi gempa sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan mengaitkannya dengan gempa," kata Ade Edwar. Menurutnya, fenomena Halo Matahari merupakan fenomena alam yang terjadi karena pembiasan uap air oleh cahaya matahari sehingga kadang memunculkan pelangi mengelilingi matahari.
"Fenomena yang sama juga sering terjadi pada saat bulan purnama, sehingga disebut halo bulan," katanya. Dia menambahkan, Halo Matahari bisa muncul karena pantulan partikel udara yang terkena pantulan sinar matahari. "Jadi tidak ada hubungannya dengan gempa. Ini dua fenomena alam yang berbeda," katanya menangapi kekhawatiran sebagian warga atas kejadian itu
dengan peristiwa bencana.
Masyarakat tidak perlu menggunakan kacamata khusus untuk melihat halo matahari. "Sama seperti melihat matahari secara langsung, namun kalau dilihat terlalu lama akan silau," kata Ade Edwar yang juga Ketua Ahli Geologi Sumbar itu. Warga sangat antusias menyaksikan munculnya Halo Matahari di langit Kota Padang. Sebagian warga juga mengabadikan fenomena unik yang berlangsung Kamis (23/6) antara pukul 13.30 WIB hingga sekitar pukul 14.00 itu.
Fenomena alam berupa "Halo Matahari" muncul untuk keempat kalinya di langit Kota Padang, setelah yang terakhir pada 13 April 2011. Kejadian pertama pada 21 Oktober 2010, kedua pada 24 November 2010, kejadian ketiga pada 13 April 2011. Fenomena alam itu sebagai hal biasa, berupa cahaya mengelilingi matahari yang merupakan hasil pembelokan cahaya matahari oleh partikel uap air di atmosfer.
"Matahari yang bersinar cukup terik di langit Kota Padang dikelilingi dua cincin pelangi," kata Yuni, warga Tabing, Padang, yang mencoba melihat langsung munculnya fenomena alam di langit Kota Padang itu, Kamis (23/6). Menurutnya, sebagian warga merasa takut dengan kembali munculnya Halo Matahari di langit Kota Padang, karena dikhawatirkan akan terjadi gempa seperti yang terjadi di daerah Mentawai pada 30 September 2009.
"Karena setelah munculnya Halo Matahari, terjadi gempa dan disusul gelombang tsunami di daerah Mentawai," katanya. Dia mengaku selalu mengabadikan Halo Mahatari saat terjadi di langit Kota Padang. "Setiap munculnya Halo Matahari, saya selalu mengabadikan dengan kamera. Hanya sekedar untuk koleksi pribadi, karena unik ada dua cincin pelangi di langit," kata Yuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar