Posisi Indonesia dalam rantai perekonomian global semakin membaik. Hal itu menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, Gita Wirjawan dapat dilihat dari realisasi investasi semester pertama 2011 meningkat 13 persen dibanding periode sama tahun lalu. Ia optimistis kedepan nanti Indonesia akan mampu masuk dalam jajaran delapan negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Hal itu diungkapkan Kepala BKPM, Gita Wirjawan di Jakarta, Jum’at. Menurut catatan BKPM investasi yang masuk pada semester pertama tahun ini sekitar Rp 199 trilyun terdiri dari investasi lokal sebesar Rp 116 trilyun dan investasi asing sebesar Rp 83 trilyun. Periode sama tahun lalu ditambahkannya hanya sebesar Rp 93 trilyun.
Wirjawan menilai terus tumbuhnya investasi di Indonesia membuktikan Indonesia semakin diminati para investor dan peningkatan dari tahun ke tahun akan menjadikan perekonomian Indonesia semakin kuat. Berada di posisi delapan besar diingatkannya akan mampu sejajar dengan perekonomian Amerika, negara-negara Eropa dan Tiongkok.
BKPM juga mencatat investasi asing terbesar yang masuk ke Indonesia sampai saat ini berasal dari Singapura disusul Amerika Serikat dan Jepang yang banyak ditanam di Jakarta, Jawa Barat dan Papua dalam bentuk usaha pertambangan, transportasi, telekomunikasi, perkebunan dan industri kimia serta logam. Sementara itu untuk investasi lokal mayoritas bergerak di sektor industri makanan, perkebunan, transportasi dan telekomunikasi.
Lebih lanjut Gita Wirjawan mengatakan, “Makin banyak orang berani mengambil sikap untuk jangka menengah dan panjang di Indonesia walaupun perekonomian dunia terutama di Eropa Barat dan juga Amerika Serikat mungkin tidak sebaik seperti yang dulu mereka miliki, tetapi ya saya sih sangat optimistis dengan kondisi dan situasi yang ada, secara perekonomian di Indonesia ini kita bisa menawarkan banyak sekali prospek investasi, target triwulan ke tiga apapun yang harus kita harus lakukan supaya target 240 trilyun tercapai.”
Sebelumnya Menko bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menjelaskan pemerintah akan berupaya menarik investasi lokal dan asing melalui kawasan ekonomi khusus atau KEK. Berbagai fasilitas akan ditawarkan pemerintah agar KEK menarik buat para investor diantaranya keringanan pajak, infrastruktur dan berbagai penunjang lainnya dalam berbisnis. KEK yang sudah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 2009 diharapkan pada tahun 2012 Indonesia sudah memiliki 9 KEK yang tersebar di Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
“Kawasan ekonomi khusus itu memang ini semacam suatu kawasan free trade yang memang tentu harus kita lihat masing-masing daerah memiliki keunggulan, intinya adalah bahwa kedepan kita tidak ingin lagi raw material yang kita ekspor, tetapi kita harus meningkatkan value added nya, meningkatkan manufaktur," ujar Hatta Rajasa.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo, Anton Supit mengatakan pemerintah seharusnya tidak hanya menilai jumlah investasi sebagai indikator kemajuan ekonomi nasional namun juga jenis usaha yang masuk yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Ia mengatakan, “Kalau dibilang investasi akan masuk menurut saya, bahwa itu menjadi harapan setuju betul, tetapi apakah akan masuk dan mengatasi persoalan sebaiknya kan tergantung kita musti bikin jangan kualitatif tetapi kuantitatif, yang diharapkan investasinya masuk berapa milyar dollar begitu kan, sektor ini terjadi apa, itu yang lebih fair."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar